sangkar

Sebuah sangkar berwajah pucat,
nampak tak bergairah, diliputi lelah
terbujur dalam pangkuan sepi
beberapa kali ia terlihat berdebu, lalu berkabut,
lalu bersalju
sedang hujan terus tersenyum mengguyur atapnya
tak ada yang peduli airmata awan jatuh pada siapa
musim semakin kacau
sebab rindu telah melumpuhkan segalanya

selepas tengah malam sangkar selalu kalang kabut
berteriak memanggil nama kekasihnya; si dara
yang tiba-tiba kabur menyisakan tanya

dara tak lagi setia
sangkar berduka,
dalam dekapan sepi,
di atas rerengkuhan mimpi

"apakah gelap telah mengelabuimu, dara? hingga kau tersesat dalam pekat.."

pada sebuah pusara si dara tinggal berdua bersama udara
setiap hari mereka menziarahi alam tanpa menunggu purnama sempurna
setiap hari pula lengking suara sangkar menyebut namanya,
mendengar itu si dara buru-buru pergi,
terbang menuju cakrawala
menabur sayap-sayap putihnya
mengungsi pada kebebasan

di kejauhan, sangkar tersedu, kalau saja waktu itu.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Kalian

hidup itu pilihan. jangan lupa istikharah~