rasanya sesuatu tenan (KRS/KPRS)
kebijakan baru di semester ini adalah sistem KPRS Fakultas Ilmu Budaya khususnya prodi Sastra Indonesia dilakukan secara offline. hasilnya menurut saya adalah semrawut, mahasiswa harus mengantri di depan ruang panitia, tapi karena banyak yang akan mengajukan KPRS jadinya malah terlihat bergerombol, ramai dan tidak tertib.
Setelah mendapat giliran masuk ruang panitia, di dalamnya pun agak semrawut mulai dari yang bingung karena mata kuliah yang akan diambil ternyata tidak membuka kuota, lalu ada yang bingung mencari dosen wali untuk meminta tanda tangan persetujuan. Beruntung saya masih kebagian kuota dan dapat langsung menemui dosen wali saya, akhirnya KPRS saya sudah beres. Bagaimana dengan yang lain? harus mencari dosen pengampu untuk menanyakan/meminta penambahan kuota.
Menurut saya KRS/KPRS adalah sesuatu yang selalu saja menimbulkan masalah pada prosesnya. Sering mahasiswa bertanya "kok bisa nggak kebagian kuota, orang sama-sama bayar?" saya termasuk yang pernah mempertanyakan hal itu. Akan tetapi ini memang menjadi tanggung jawab kedua belah pihak (mahasiswa, dan akademik, red), sebagai mahasiswa seharusnya bisa menjadikan pelajaran saat melakukan KRS semester sebelumnya, dimana yang pasti terjadi adalah perebutan kelas, hal tersebut sangat lumrah mengingat sistem yang digunakan adalah online dan input secara individu, sehingga istilah siapa cepat dia dapat.
jadi saran saya, untuk mahasiswa yang notabene-nya akademisi, maksud saya mahasiswa yang telah memiliki rencana kuliah matang-matang, hendaknya saat krs dibuka secara online maka segeralah mengisi KRSnya tetapi jangan semua mata kuliah diborong, berbagilah dengan teman-teman yang lain, terutama teman seangkatan. wkwkwk
dan untuk teman-teman yang memiliki jadwal padat di luar kuliah (misal; kerja, kegiatan BSO, dsb) saran saya hendaknya jangan terlalu menyepelekan pengisian KRS, sebab bagaimanapun di dalam perkuliahan ada sebuah sistem; meskipun agak semrawut. semoga saja sistem cybernya lebih canggih lagii..aamiiin o:)
oya untuk teman-teman mahasiswa yang memiliki ideologi sendiri tentang perkuliahan, saya tidak memiliki saran apa-apa, karena idealisme seseorang tidak bisa dicampur tangani. he he he
yang jelas untuk semua teman-teman, tetap semangat dan jangan menyerah! kalimat sederhana tapi kalo dipraktekan hasilnya tidak sederhana :) #lhah
salam mahasiswa! :D
Setelah mendapat giliran masuk ruang panitia, di dalamnya pun agak semrawut mulai dari yang bingung karena mata kuliah yang akan diambil ternyata tidak membuka kuota, lalu ada yang bingung mencari dosen wali untuk meminta tanda tangan persetujuan. Beruntung saya masih kebagian kuota dan dapat langsung menemui dosen wali saya, akhirnya KPRS saya sudah beres. Bagaimana dengan yang lain? harus mencari dosen pengampu untuk menanyakan/meminta penambahan kuota.
Menurut saya KRS/KPRS adalah sesuatu yang selalu saja menimbulkan masalah pada prosesnya. Sering mahasiswa bertanya "kok bisa nggak kebagian kuota, orang sama-sama bayar?" saya termasuk yang pernah mempertanyakan hal itu. Akan tetapi ini memang menjadi tanggung jawab kedua belah pihak (mahasiswa, dan akademik, red), sebagai mahasiswa seharusnya bisa menjadikan pelajaran saat melakukan KRS semester sebelumnya, dimana yang pasti terjadi adalah perebutan kelas, hal tersebut sangat lumrah mengingat sistem yang digunakan adalah online dan input secara individu, sehingga istilah siapa cepat dia dapat.
jadi saran saya, untuk mahasiswa yang notabene-nya akademisi, maksud saya mahasiswa yang telah memiliki rencana kuliah matang-matang, hendaknya saat krs dibuka secara online maka segeralah mengisi KRSnya tetapi jangan semua mata kuliah diborong, berbagilah dengan teman-teman yang lain, terutama teman seangkatan. wkwkwk
dan untuk teman-teman yang memiliki jadwal padat di luar kuliah (misal; kerja, kegiatan BSO, dsb) saran saya hendaknya jangan terlalu menyepelekan pengisian KRS, sebab bagaimanapun di dalam perkuliahan ada sebuah sistem; meskipun agak semrawut. semoga saja sistem cybernya lebih canggih lagii..aamiiin o:)
oya untuk teman-teman mahasiswa yang memiliki ideologi sendiri tentang perkuliahan, saya tidak memiliki saran apa-apa, karena idealisme seseorang tidak bisa dicampur tangani. he he he
yang jelas untuk semua teman-teman, tetap semangat dan jangan menyerah! kalimat sederhana tapi kalo dipraktekan hasilnya tidak sederhana :) #lhah
salam mahasiswa! :D
Komentar
Posting Komentar