Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

satu pertanyaan

tiba-tiba saja, ditengah malam yang begitu anggun, saat lagi "sreg-sreg"nya mbaca ppt telaah drama, saya dikejutkan oleh satu pertanyaan dari salah satu orang yang anggap saja "saya tuakan". dia bertanya tentang sebab-musabab kekosongan dan kehampaan "itu". "Sebenarnya, apa yang kau cari, Berla?" itu pertanyaannya. yang entah kemudian disaat bersamaan, seperti ada yang menyerangku dengan ribuan butiraan salju yang sangat dingin, sekujur tubuhku beku. tak terkecuali, hati yang sudah lama saya jaga dari kebekuan, mendadak membatu.  satu pertanyaan itu mengalihkan perhatian saya, belajar sudah tak terfokus. bahasa arab sudah mengawang, telaah drama sudah kabur barangkali. "apa yang aku inginkan sebenarnya?" is there someone who can help me answer it ? tiba-tiba fikiranku langsung tertuju pada sebuah kota kecil bernama   "jom bang " . aku ingin itu, aku ingin jombang, aku ingin darul'ulum, aku ingin alhusn...

ma'an najah

Gambar
besok uts pemirsa. uts telaah drama sama bahasa arab. untuk yang telaah drama insyaAllah bisa ditelaah lebih lanjut. untuk bahasa arabnya gue belum bisa komentar apa-apa. buku gue mendadak saja tidak terdeteksi keberadaannya di penjuru manapun. alamat mati konyol, mati kutu, dan mati-matian yang lain deh #oh LALU? plis gue sendiri nggak tau mau dapet ilham dari mana,, kamus gue, kitab-kitab gue, kalo nggak di rumah ya ketinggalan di asrama, bisa ditebak apa jadinya kalo seumpama ketinggalan di asrama. WELL,,,,, gue jadi inget pas dulu kalo waktu pelajaran bahasa arab sama bu ulfa sama pak mashudi,,, ohmeeeen, ini bisa disebut menyesal. lebih tepatnya menyesal tingkat khayangan!!!! kenapa coba, dulu gue nggak kasih perhatian full di mata pelajaran itu?? masa iya gue mesti mewek sekarang? ohnooo!!! gue berharap musim keajaiban segera turun, selama uts. amiin. o:) spirit spirit spirit. nggak boleh kalah sama anak-anak SMA yang mau UN, gue juga harus bisa. YES!!! SEMA...

kosong

Gambar
pada suatu ketika, perasaan hampa tak ubahnya seperti monster. merasuk di teluk nadi mengalir bersama anyir darah menembus palung hati yang paling dalam. sejak saat itu aku menyadari beberapa waktu ini aku hanya bercermin tanpa bayangan. kosong.

adalah

sekujur tubuhku adalah luka mata, bibir, hidung, telinga, lidah, dahi, rambut adalah luka, adalah sakit, adalah siksa, adalah perih, adalah kira yang tiada terkira pedihnya, namun, sekujur tubuhku memilih tertawa, ha ha ha dan hatiku selalu mampu bersembunyi di balik dera, selalu mampu bersembunyi di balik sandiwara, ha ha ha sedang air mata adalah tempat persembunyian, yang paling sederhana dibalik derita hampa