Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

malam

dalam malam aku diam, belajar mengeja kata yang tak memiliki huruf, berbisik pada bahasa jengkerik, dan pojok-pojok kegelapan, ada rindu yang mengalir seirama degup nadiku.. beritahu aku bagaimana cara malam menebus segala ke-egoisannya kepada mentari, sakitku cukup menyiksa, aku ingin terus bersamamu, menerjemahkan bahasa embun,

senja

Mentariku, kali ini bulan malu-malu Atau mungkin enggan menatapku. Tapi apakah penting dengan keberadaan bulan? Kurasa tidak, Ada tiada bulan sekalipun tak akan mempengaruhi kegelapan malam, Cukup kamu, mentariku. Cukup sinarmu yang akan membuat kegelapanku semakin bercahaya,